MataKuliah.info

MataKuliah.info


Statistik : Multistep random sampling

Posted: 22 Sep 2011 03:56 AM PDT

Multistep random sampling adalah mengumpulkan data tentang besaran sekelompok orang (yang disebut “masyarakat”) agar meminimalkan dampak terhadap survei tentang grup yang sedang disurvei dalam hal ini sering tidak perlu dilakukan survei terhadap seluruh populasi. Sebagai gantinya dapat memilih sampel acak dari orang-orang dari penduduk dan melakukan survei hanya terhadap mereka kemudian diambil kesimpulan tentang bagaimana pendapat seluruh populasi atau merespon berdasarkan tanggapan dari kelompok ini dipilih secara acak. Ini dilakukan politik pollsters dimana meminta sekelompok orang menawab daftar pertanyaan dan berdasarkan hasil tersebut diambil kesimpulan tentang pendapat seluruh populasi secara keseluruhan dengan orang-orang dan disebutkan angka disclaimers “plus atau minus 5%.”

Tingkatan Random Sampling

Lebih sering memeriksa hasil dari keseluruhan jumlah penduduk, tetapi juga memahami perbedaan antara kunci demografis subgroups di dalam masyarakat. Misalnya, perlu memahami perbedaan antara laki-laki dan perempuan atau para manajer dan karyawan biasa. bila kemudian ingin berencana untuk melihat berbeda subgroups seperti ini, harus dilakukan sampel acak bertingkat yang berarti memilih terpisah sampel acak dari masing-masing subgroups daripada hanya mengambil satu sampel acak dari keseluruhan kelompok. Proses ini memakan waktu lebih sedikit dan survei lebih banyak kepada orang secara keseluruhan, namun teknik ini dapat menjadi sangat berharga. Jika dilakukan sampel acak bertingkat, berpikir secara hati-hati tentang demografis divisi yang relevan dapat dibuat di antara orang-orang dalam populasi tersebut. Hal ini mungkin tidak praktis untuk melakukan sampel acak bertingkat pada lebih dari satu kategori demografis sebagai proses menjadi jauh lebih rumit dan akan berakhir pada akhirnya perlu survei hampir seluruh penduduk jika salah satu dari subgroups sangat kecil. Dengan kata lain, bila ingin melihat usia dan posisi harus melihat pada setiap posisi / kombinasi usia kemudian menemukan kemungkinan sangat kecil dari orang-orang di beberapa daerah-daerah tersebut.

Keakuratan statistik – kepercayaan dan kesalahan

Dalam rangka untuk memahami random sampling, yang dibutuhkan untuk menjadi akrab dengan beberapa konsep dasar statistik.
1. Error bahwa “plus atau minus X%” yang mendengar tentang apakah artinya adalah merasa yakin bahwa hasil yang ada kesalahan yang tidak lebih dari X %.
2. Keyakinan bahwa merasa yakin tentang tingkat kesalahan. dinyatakan sebagai persentase, sama saja seperti katanya jika dilakukan survei beberapa kali, seberapa sering akan yang diharapkan untuk mendapatkan hasil yang serupa.
Dua konsep ini bekerja sama untuk menentukan seberapa akurat hasil survei, misalnya, jika memiliki keyakinan 90% dengan kesalahan dari 4%, maka akan dikatakan bahwa jika melakukan survei yang sama 100 kali, hasilnya akan di + / – 4% dari pertama kali petugas survey menjalankan survei 90 kali dari 100.
Jika tidak yakin apa saja yang dapat mentolerir kesalahan dan tingkat keyakinan yang dibutuhkan, baik aturan praktis untuk mencapai 95% dengan tingkat kesalahan 5%.
Kesalahan yang juga disebut sebagai “interval keyakinan” kepercayaan dan juga dikenal sebagai “tingkat kepercayaan” Untuk menghindari kebingungan, konsep-konsep ini akan disebut sebagai “kesalahan” dan “kepercayaan” .

Menentukan “kebenaran” atas ukuran sample

Menentukan “kebenaran” atas ukuran sample memerlukan 3 informasi
1. Ukuran dari populasi
2. Tingkat kesalahan yang diinginkan (misalkan, 5%)
3. Keinginan dikehendaki tingkat keyakinan (misalkan, 95%)

 

Melakukan Sampel Acak bertingkat

Bila ingin melakukan sampel acak bertingkat, ada beberapa langkah tambahan yang harus dilakukan.
1. Menentukan besarnya bagian jenis terkecil di masyarakat. Misalnya, jika ingin melihat laki-laki vs perempuan dan ada perempuan yang lebih sedikit, maka ini adalah kelompok yang sebenarnya ingin dilihat.
2. Menghitung jumlah orang yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesalahan yang diinginkan dan tingkat keyakinan untuk cabang jenis ini.
3. Menghitung persentase orang-orang yang sekiranya diperlukan survei di bagian jenis ini (jumlah orang untuk survei dibagi dengan total cabang jenis ukuran).
4. Akhirnya, menghitung jumlah orang-orang di masing-masing subgroups lainnya yang diperlukan untuk mencapai rasio yang sama (kalikan persentase dari langkah 3 dengan ukuran masing-masing lainnya subgroups). Ini adalah jumlah orang yang seharusnya perlu disurvei terhadap masing-masing kelompok.
Hal ini untik grup yang lebih besar dan bagi yang lebih kecil diperlukan persentase yang sama untuk mendapatkan tingkat akurasi. Itulah sebabnya kenapa harus dimulai dengan kelompok kecil dengan cara kerja atas. Mendapatkan hasil yang lebih besar dari kelompok harus benar-benar akan lebih akurat dibandingkan dengan hasil dari kelompok terkecil, tetapi setidaknya dapat memastikan bahwa setiap grup memang memenuhi persyaratan minimal keakuratan.
Dalam menghitung jumlah orang yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesalahan yang diinginkan dan tingkat keyakinan untuk setiap cabang jenis. Meskipun ini mungkin tampaknya keraguan sejak survei ini akan berarti lebih sedikit orang-orang dari kelompok yang lebih besar, akan mengubah hasil keseluruhan. Penting adalah bahwa setiap bagian jenis diwakili proporsional. Jika survei dilakukan 75% dari orang-orang dari kelompok yang lebih kecil dan hanya 25% dari orang-orang dari kelompok yang lebih besar, maka hasil keseluruhan untuk seluruh populasi akan berubah dalam grup yang lebih kecil karena mereka akan disproportionately diwakili kemudian agar dapat menemukan agak sempit, terutama jika subgroups sangat bervariasi dalam ukuran. Walaupun mungkin untuk fudge sedikit di ujung-ujungnya, penting bahwa petugas survei tidak mengabaikan pentingnya fakta ini. Adalah mungkin untuk secara manual memanipulasi hasil akhir untuk mendapatkan hasil yang proporsional dari bobot masing-masing cabang jenis, tetapi ini memerlukan suatu tingkat keahlian.

Perkiraan untuk menyesuaikan tingkatan respons

Terakhir ini sangat penting dan langkah mungkin memerlukan sedikit menebak. Pada tahap ini, pola bagaimana tanggapan yang diperlukan dari penduduk atau dari masing-masing cabang jenis penduduk. Jika setiap orang dari orang-orang yang akan merespon survei namun pada kenyataannya, banyak orang yang telah dipilih secara acak tidak akan menyelesaikan survei. maka dari itu perlu memperkirakan persentase orang yang diharapkan untuk merespon. Tanggapan yang akan didapat akan sangat bervariasi tergantung pada populasi dan sifat survei. dalam menggunakan pengalaman masa lalu, maka pengetahuan tentang penduduk, dan sifat dari survei itu sendiri (lagi survei akan memiliki harga lebih rendah dari Tanggapan) untuk datang dengan memperkirakan terbaik maka perlu mengetahui berapa banyak orang yang diperlukan dengan meminta untuk menyelesaikan survei untuk mendapatkan jumlah yang diinginkan tanggapan.
Setelah sampai dengan perkiraan terbaik akan penilaian respon maka dengan hanya membagi jumlah orang yang dibutuhkan oleh respon menilai persentase untuk mengetahui jumlah orang yang diperlukan dengan meminta para reponden untuk menyelesaikan survei. Misalnya, jika ingin menetapkan bahwa kebutuhan 500 orang untuk menanggapi survey dan menurut perkiraan bahwa 75% dari orang-orang akan menyelesaikan survei maka diperlukan meminta 667 orang untuk menyelesaikan survei untuk mendapatkan tanggapan adalah 500 (500 / 0,75 = 667).

Antropologi : Budaya “Ngopi” di Aceh vs Budaya “Ngebir” di Jerman

Posted: 22 Sep 2011 12:46 AM PDT

KOPI sejatinya ditemukan oleh bangsa Etiopia, yang pada zaman itu menggunakan biji kopi sebagai suplemen penambah tenaga yang dicampur dengan lemak hewan ataupun anggur, dipercaya dapat memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa arab Qahwah, yang berarti kekuatan. Kata qahwah diadaptasi ke dalam bahasa Turki menjadi Kahfeh. Yang kemudian dibawa ke Eropa oleh bangsa Belanda dan berubah nama menjadi Koffie, kata yang banyak disadur ke dalam berbagai bahasa di dunia seperti Coffe (Inggris), Kaffe (Jerman), dan Kopi (Indonesia).

 

Secara umum kopi terbagi menjadi dua, Arabika yang merupakan kualitas paling baik, dan Robusta. Selain itu terdapat juga Kopi Luwak, yang sering disebut-sebut sebagai kopi dengan kualitas tertinggi, karena diperoleh dengan susah payah. Itu pun harus menunggu beberapa hari untuk menghasilkan hanya beberapa biji kopi yang konon katanya berasal dari (maaf) kotoran Luwak (sejenis musang). Tentu saja hal ini menjadikan kopi luwak menjadi kopi termahal, dan hanya segelintir orang yang beruntung saja yang pernah menikmati kopi jenis ini.

 

Berbangga hatilah Aceh dimana Kopi Gayo, yang berasal dari dataran tinggi tanah Gayo merupakan salah satu varietas kopi Arabika berkualitas tinggi. Bahkan di disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia. Hal ini yang menyebabkan kopi sangat identik dengan orang-orang Aceh. 7 dari 10 orang pria di Aceh adalah peminum kopi, walaupun bukan pecandu berat. Belum lagi kalau kita berbicara mengenai warung kopi. Sebelum terjadinya Tsunami saja warung kopi sudah menjamur di seluruh daerah Aceh, baik di pelosok desa maupun di kota besar khususnya kota Banda Aceh. Hal ini yang saya rasakan sewaktu menjadi penduduk aceh kurun waktu 2001-2002. Bagi kami anak muda Aceh, tiada sah satu hari itu berlalu tanpa disertai dengan aktifitas nongkrong di warung kopi. Aktifitas ini bahkan bisa menyita waktu sampai 3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam. Pagi hari pun, sebelum memulai aktifitas baik itu kuliah ataupun pergi kerja, masih disempat-sempatkan untuk singgah sebentar ke warung kopi. Hanya untuk bisa merasakan hangatnya seruput kopi di pagi hari yang dingin.

 

Pengalaman saya pada waktu itu merasakan betapa kuatnya daya tarik warung kopi sebagaimana yang dirasakan oleh sebagian besar pria di Aceh. Sebagai mahasiswa tingkat satu pada waktu itu, warung kopi bukan hanya tempat untuk menikmati secangkir kopi, namun juga sebagai wadah anak-anak muda Aceh berkumpul dan saling bersilaturahmi. Pulang kuliah siang hari, sudah menjadi rutinitas kami untuk ngumpul-ngumpul di warung kopi untuk melepas penat sesaat dan lari dari padatnya jadwal kuliah yang sudah menguras tenaga dan pikiran.

 

Tempat yang menjadi favorit pada waktu itu dimana lagi kalau bukan di Ulee Kareng, yang terkenal dengan kopi Ulee Karengnya bukan hanya dikenal oleh orang-orang Aceh, namun juga turis-turis mancanegara yang sama-sama sebagai pecinta kopi. Sebut saja nama-nama Cafe Flamboyan, Terapung, dan Solong. Semua anak muda kota Banda Aceh pasti pernah menikmati kopi di situ. Aktifitas itu kadang kami ulangi lagi di malam harinya di saat pikiran perlu di-refresh akibat pusing sehabis belajar, atau cuma karena suntuk tak ada kerjaan di rumah. Karena kemana lagi kami harus mencari pelampiasan kesenangan, di tempat dimana tidak adanya tempat hiburan semacam mall, apalagi klab malam. Tapi untunglah, karena tanpa adanya tempat-tempat sejenis itu, kami masih bisa menjaga akidah kami menjadi seperti sekarang.

 

Saya pernah baca sebuah cerita di salah satu artikel mengenai kebiasaan orang Aceh untuk duduk berlama-lama di warung kopi. Saya rasa sangat tepat menunjukkan kondisi "sosial" pria-pria Aceh pecinta warung kopi. Ceritanya tentang seorang suami yang setiap hari menghabiskan waktunya semalaman di warung kopi. Hanya dengan bermodalkan secangkir kecil kopi, ia bisa duduk tiap sepulang kerja dari jam 7 sampai jam 11 malam. Setiap malam. Sampai-sampai istrinya tak habis pikir. Padahal setiap malam ia juga menyajikan kopi ke suaminya, tapi tetap saja sang suami keluar setiap malamnya. Dengan alasan kopi yang dijual di warung lebih enak terasa di lidah. Diam-diam si istri membeli bubuk kopi yang sama seperti yang dijual di warung kopi tersebut, dan menyajikan ke suaminya keesokan malam. Namun apa lacur, si suami tetap berkata bahwa kopi yang dijual di warung terasa lebih nikmat. Jadi apa sebenarnya daya tarik warung kopi di Aceh?

 

Budaya kumpul-kumpul itu yang sebenarnya menjadi inti dari budaya ngopi masyarakat Aceh. Memang kualitas kopi tetap berpengaruh, tapi hal itu sama sekali bukan satu-satunya indikator larisnya suatu warung kopi di Aceh. Teman sewaktu minum kopi lah yang menjadi faktor kunci dari kenikmatan menghabiskan waktu berjam-jam di warkop (istilah mereka). Tak masalah mau di warung gubuk kecil, maupun di cafe sekelas international, yang penting dengan siapa mereka menghabiskan waktu bersama.

 

Fenomena ini menunjukkan hal yang positif, setidaknya bagi saya. Dimana saya melihat orang Aceh terbukti sangat senang bersilaturahmi, berkumpul dengan sesamanya. Meskipun hanya untuk membicarakan omongan-omongan ringan yang tak berbobot dan cenderung penuh khayalan (cat langet istilah orang Aceh, atau kombur istilah orang Medan). Kalau tidak percaya, lihatlah warung kopi yang terletak di sudut persimpangan tujuh jalan Ulee Kareng. Mulai dari pejabat dengan mobil-mobil mewah terparkir di depan warung sampai mahasiswa dengan motor-motor bebek terparkir di halaman belakang. Hal yang dibicarakan juga beragam, dari soal politik negara yang carut marut, harga bensin yang terus naik, tender proyek, sampai masalah bagaimana mendapatkan hati sang gadis pujaan.

 

Pengalaman itu yang saya rasakan kembali ketika saya menginjakkan kaki di tanah Jerman ini. Perasaan seolah bagaikan de javu dimana sewaktu saya melihat pemandangan puluhan orang Jerman tua dan muda (mayoritas pria) duduk dalam sebuah warung minum dan menikmati segelas besar bir. Ya, bir memang, bukan kopi. Tetapi dengan atmosfer yang sama dengan yang saya rasakan ketika di Aceh dulu. Hanya jenis minuman yang disajikan saja yang berbeda. Hampir di setiap sudut jalan di semua kota di Jerman bisa ditemukan warung bir. Hal yang sama terjadi di Aceh dengan warung kopinya. Ketika saya bertanya ke salah seorang teman Jerman saya, hal apa yang menarik dari acara kumpul-kumpul dan menikmati segelas bir itu? "Well, bukan rasa bir nya yang membuat kami enjoy," jawabnya. "Kami bisa saja menikmati bir di rumah. Tetapi berkumpul bersama kerabat dan teman-teman lah yang membuat kami sangat menikmati saat-saat itu", tambahnya. Wow, hal yang sama yang saya rasakan ketika di Aceh, pikir saya.

 

Bukan maksud saya untuk menyamakan budaya minum bir dengan budaya minum kopi. Saya tau bir haram bagi agama Islam. Namun hal itu (bir) merupakan hal yang lumrah dan sangat lazim ditemukan di Jerman. Sama halnya dengan kopi di Aceh. Biarlah mereka hidup dengan agama dan keyakinannya, tak usahlah kita permasalahkan. Yang mau saya ulas di sini adalah kesamaan tingkah yang me
mbuat saya amazed. Bahwasanya orang barat yang biasanya terkenal sangat individualis, ternyata di belahan Eropa sini masih juga menjunjung budaya silaturahmi, saling menjaga persaudaraan.

 

Seperti halnya pengalaman saya ketika mengunjungi Volkfest (mirip seperti Oktoberfest) lalu, dimana dalam satu area luas terdapat beberapa warung minum bagaikan hangar pesawat yang didalamnya dapat menampung sampai 100 orang. Didalamnya lah berkumpul orang-orang Jerman menikmati bir sambil berbincang-bincang dengan kerabatnya. Tidak ada gap antara si kaya dan si miskin, semuanya sama di dalam situ. Mulai dari pengusaha berjas sampai petani dengan jeans belelnya duduk di satu meja mengobrol seru. Inilah orang Jerman, batin saya.
Saya yakin, tidak semua hal yang berhubungan dengan budaya barat bisa kita justifikasikan negatif.

Dari apa yang saya alami selama di Jerman ini bisa menjadi bukti konkret bahwa masih ada hal-hal positif lainnya yang bisa kita pelajari dari budaya barat. Bukan ajakan untuk minum bir tentunya. Buang jauh-jauh pikiran itu. Petiklah hal-hal yang baik kemudian buanglah hal-hal yang buruk.

Antropologi : Definisi/Pengertian Antropologi, Objek, Tujuan, Dan Cabang Ilmu Antropologi

Posted: 22 Sep 2011 12:42 AM PDT

Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.

Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :

A. Antropologi Fisik

1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia dengan meneliti fosil-fosil.
2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati ciri-ciri fisik.

B. Antropologi Budaya

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya manusia mengenal tulisan.
2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.
4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada konsep psikologi.

Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi. Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan, antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

KECERDASAN BUATAN : Membuat Kamus Digital

Posted: 21 Sep 2011 06:40 PM PDT

 Membuat Kamus Digital

Microsoft Visual Basic 6.0adalah sebuah bahasa pemrograman untuk Windows dan Internet. Sama seperti bahasa pemrograman Basic, Pascal, C dan lain-lain. Tetapi Basic, Pascal dan C ditujukan untuk sistem operasi Ms-DOS, sedangkan Visual Basic ditujukan untuk sistem operasi Windows dan Internet.
Jika Anda sudah memahami bahasa pemrograman Basic, maka Visual Basic sudah lebih mudah Anda pelajari, sebab sebagian besar perintah-perintah Visual Basic serupa dengan bahasa Basic.

Agar Anda dapat menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0, maka software yang perlu Anda beli adalah Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise Edition atau Microsoft Visual Basic 6.0 Profesional. Panduan ini membahas Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise Edition, karena penggunaan software ini lebih banyak. Peneliti juga menggunakan software ini untuk membuat aplikasi Kamus Digital Fisika.

Kamus Digital Fisika yang telah jadi ini tidak luput dari kekurangan. Bahasan yang akan diulas juga tidak terlalu detail. Hanya beberapa fasilitas yang dimanfaatkan untuk membuat kamus digital fisika oleh peneliti. Maka kritik dan saran membangun selalu kami nantikan. Semoga bermanfaat.

NEWS : Ditahan Santander, Casillas Frustrasi

Posted: 21 Sep 2011 06:36 PM PDT

SANTANDER, KOMPAS.com - Kiper Real Madrid, Iker Casillas, mengaku frustrasi oleh hasil imbang tanpa gol yang diraih timnya saat melawan Racing Santander pada Rabu atau Kamis (22/9/2011) dini hari WIB.

Laga ini sebetulnya merupakan momentum yang tepat bagi Madrid untuk bangkit, setelah sebelumnya ditekuk Levante dengan skor 0-1 pada akhir pekan lalu. Meski begitu, Casillas berharap timnya segera kembali ke jalur kemenangan pada pertandingan selanjutnya.

“Dalam dua pertandingan tidak bisa mengalahkan lawan yang sejujurnya bukan saingan kami, sulit menerima hasilnya. Namun, Anda harus menegakkan kepala. Kami tahu hasil ini tidak pantas dan ini bukan level dari Madrid,” beber Casillas.

Hasil ini membuat Madrid berada di peringkat ketujuh dengan mengoleksi tujuh poin atau terpaut tiga angka dari pemuncak klasemen sementara, Valencia. Pada pertandingan selanjutnya, Madrid akan berhadapan dengan Rayo Vallecano, 27 September.

“Masih ada banyak pertandingan. Namun, kami tidak bisa kehilangan poin lagi dari tangan kami. Saat ini, kami harus terus maju,” tegas Casillas. (AS)

 

KEBIDANAN : PEDOMAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Posted: 21 Sep 2011 06:33 PM PDT

PEDOMAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL

Posted on Januari 3, 2009 by kuliahbidan

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, eklampsia, sepsis dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif, beberapa negara berkembang dan hampir semua negara maju, berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ke tingkat yang sangat rendah.

Asuhan Kesehatan Ibu selama dua dasawarsa terakhir terfokus pada:

a) Keluarga Berencana untuk membantu para ibu dan suaminya merencanakan kehamilan yang diinginkan

b) Asuhan Antenatal Terfokus untuk memantau perkembangan kehamilan, mengenali gejala dan tanda bahaya, menyiapkan persalinan dan kesediaan menghadapi komplikasi

c) Asuhan Pascakeguguran untuk menatalaksana gawat-darurat keguguran dan komplikasinya serta tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya.

d) Persalinan yang Bersih dan Aman serta Pencegahan Komplikasi

Kajian dan bukti ilmiah menunjukkan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah terjadinya kesakitan dan kematian

e) Penatalaksanaan Komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan setelah persalinan.

Dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu, perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk menatalaksana komplikasi pada jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi, dan ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berbeda menurut derajat, keadaan dan tempat terjadinya

Pergeseran Paradigma

Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani komplikasi, menjadi pencegahan komplikasi. Persalinan bersih dan aman serta pencegahan komplikasi selama dan pascapersalinan terbukti mampu mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.

 

Beberapa contoh dibawah ini, menunjukkan adanya pergeseran paradigma tersebut diatas:

  • · Mencegah Perdarahan Pascapersalinan yang disebabkan oleh Atonia Uteri

Upaya pencegahan perdarahan pascapersalinan dimulai pada tahap yang paling dini. Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya pencegahan perdarahan pascapersalinan, diantaranya manipulasi minimal proses persalinan, penatalaksanaan aktif kala III, pengamatan melekat kontraksi uterus pascapersalinan. Upaya rujukan obstetrik dimulai dari pengenalan dini terhadap persalinan patologis dan dilakukan saat ibu masih dalam kondisi yang optimal.

  • · Laserasi/episiotomi

Dengan paradigma pencegahan, episiotomi tidak lagi dilakukan secara rutin karena dengan perasat khusus, penolong persalinan akan mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau hanya terjadi robekan minimal pada perineum.

  • · Retensio plasenta

Penatalaksanaan aktif kala tiga dilakukan untuk mencegah perdarahan, mempercepat proses separasi dan melahirkan plasenta dengan pemberian uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali.

  • · Partus Lama

Untuk mencegah partus lama, asuhan persalinan normal mengandalkan penggunaan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan. Dukungan suami atau kerabat, diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan aman selama proses persalinan berlangsung. Pendampingan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran proses persalinan, menjalin kebersamaan, berbagi tanggung jawab diantara penolong dan keluarga klien.

  • · Asfiksia Bayi Baru Lahir

Pencegahan asfiksia pada bayi baru lahir dilakukan melalui upaya pengenalan/penanganan sedini mungkin, misalnya dengan memantau secara baik dan teratur denyut jantung bayi selama proses persalinan, mengatur posisi tubuh untuk memberi rasa nyaman bagi ibu dan mencegah gangguan sirkulasi utero-plasenter terhadap bayi, teknik meneran dan bernapas yang menguntungkan bagi ibu dan bayi. Bila terjadi asfiksia, dilakukan upaya untuk menjaga agar tubuh bayi tetap hangat, menempatkan bayi dalam posisi yang tepat, penghisapan lendir secara benar, memberikan rangsangan taktil dan melakukan pernapasan buatan (bila perlu). Berbagai upaya tersebut dilakukan untuk mencegah asfiksia, memberikan pertolongan secara tepat dan adekuat bila terjadi asfiksia dan mencegah hipotermia.

 

Paradigma baru (aktif) yang disebutkan sebelumnya, terbukti dapat mencegah atau mengurangi komplikasi yang sering terjadi. Hal ini memberi manfaat yang nyata dan mampu membantu upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Karena sebagian besar persalinan di Indonesia terjadi di desa atau di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dimana tingkat keterampilan petugas dan sarana kesehatan sangat terbatas maka paradigma aktif menjadi sangat strategis bila dapat diterapkan pada tingkat tersebut. Jika semua penolong persalinan dilatih agar kompeten untuk melakukan upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif terhadap berbagai komplikasi yang mungkin terjadi, memberikan pertolongan secara adekuat dan tepat waktu, dan melakukan upaya rujukan segera dimana ibu masih dalam kondisi yang optimal maka semua upaya tersebut dapat secara bermakna menurunkan jumlah kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.

 

Pelatihan Asuhan Persalinan Normal

Kajian kinerja petugas pelaksana pertolongan persalinan di jenjang pelayanan dasar yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia, bekerjasama dengan Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR) dengan bantuan teknis dari JHPIEGO dan PRIME menunjukkan adanya kesenjangan kinerja yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan bagi ibu hamil dan bersalin. Temuan ini berlanjut menjadi kerjasama untuk merancang pelatihan klinik yang diharapkan mampu untuk memperbaiki kinerja penolong persalinan. Dasar pelatihan klinik asuhan persalinan normal ini adalah asuhan yang bersih dan aman dari setiap tahapan persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pascapersalinan dan hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir.

 

Asuhan Persalinan Normal

Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal). Dengan pendekatan seperti ini, berarti bahwa:

Setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan

 

 

 

 

 

 

 

Keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan asuhan persalinan normal harus diterapkan sesuai dengan standar asuhan bagi semua ibu bersalin di setiap tahapan persalinan oleh setiap penolong persalinan dimanapun hal tersebut terjadi. Persalinan dan kelahiran bayi dapat terjadi di rumah, puskesmas atau rumah sakit. Penolong persalinan mungkin saja seorang bidan, perawat, dokter umum atau spesialis obstetri. Jenis asuhan yang akan diberikan, dapat disesuaikan dengan kondisi dan tempat persalinan sepanjang dapat memenuhi kebutuhan spesifik ibu dan bayi baru lahir.

 

Praktik-praktik pencegahan yang akan dijelaskan dalam buku acuan ini adalah:

 

a. Secara konsisten dan sistematis menggunakan praktik pencegahan infeksi seperti cuci tangan, penggunaan sarung tangan, menjaga sanitasi lingkungan yang sesuai bagi proses persalinan, kebutuhan bayi dan proses ulang peralatan bekas pakai.

b. Memberikan asuhan yang diperlukan, memantau kemajuan dan menolong proses persalinan serta kelahiran bayi. Menggunakan partograf untuk membuat keputusan klinik, sebagai upaya pengenalan adanya gangguan proses persalinan atau komplikasi dini agar dapat memberikan tindakan yang paling tepat dan memadai.

c. Memberikan asuhan sayang ibu di setiap tahapan persalinan, kelahiran bayi dan masa nifas, termasuk memberikan penjelasan bagi ibu dan keluarganya tentang proses persalinan dan kelahiran bayi serta menganjurkan suami atau anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam proses persalinan dan kelahiran bayi.

d. Merencanakan persiapan dan melakukan rujukan tepat waktu dan optimal bagi ibu di setiap tahapan persalinan dan tahapan waktu bayi baru lahir.

e. Menghindarkan berbagai tindakan yang tidak perlu dan/atau berbahaya seperti misalnya kateterisasi urin atau episiotomi secara rutin, amniotomi sebelum terjadi pembukaan lengkap, meminta ibu meneran secara terus-menerus, penghisapan lendir secara rutin pada bayi baru lahir.

f. Melaksanakan penatalaksanaan aktif kala tiga untuk mencegah perdarahan pascapersalinan.

g. Memberikan asuhan segera pada bayi baru lahir termasuk mengeringkan dan menghangatkan bayi, pemberian ASI sedini mungkin dan eksklusif, mengenali tanda-tanda komplikasi dan mengambil tindakan-tindakan yang sesuai untuk menyelamatkan ibu dan bayi baru lahir.

h. Memberikan asuhan dan pemantauan pada masa awal nifas untuk memastikan kesehatan, keamanan dan kenyamana ibu dan bayi baru lahir, mengenali secara dini gejala dan tanda bahaya atau komplikasi pascapersalinan/bayi baru lahir dan mengambil tindakan yang sesuai.

i. Mengajarkan pada ibu dan keluarganya untuk mengenali gejala dan tanda bahaya pada masa nifas pada ibu dan bayi baru lahir

j. Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan.

 

Pada akhir pelatihan, peserta latih harus menguasai pengetahuan dan keterampilan yang telah ditetapkan sehingga mampu untuk memberikan asuhan persalinan yang aman dan bersih serta mencegah terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir, baik di setiap tahapan persalinan, kelahiran bayi maupun pada awal masa nifas. Peserta latih adalah petugas kesehatan yang akan menjadi pelaksana pertolongan persalinan, juga harus mampu untuk mengenali (sejak dini) setiap komplikasi yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan yang diperlukan dan sesuai dengan standar yang diinginkan. Praktik terbaik asuhan persalinan normal terbukti mampu mencegah terjadinya berbagai penyulit atau komplikasi yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayi baru lahir sehingga upaya perbaikan status kesehatan dan kualitas hidup kelompok rentan risiko ini dapat diwujudkan.

Incoming search terms:

internet:internet

Posted: 21 Sep 2011 06:27 PM PDT

Secara harfiah, Internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Internet pada saat ini

Representasi grafis dari jaringan WWW (hanya 0.0001% saja).

Internet dijaga oleh perjanjian bi- atau multilateral dan spesifikasi teknikal (protokol yang menerangkan tentang perpindahan data antara rangkaian). Protokol-protokol ini dibentuk berdasarkan perbincangan Internet Engineering Task Force (IETF), yang terbuka kepada umum. Badan ini mengeluarkan dokumen yang dikenali sebagai RFC (Request for Comments). Sebagian dari RFC dijadikan Standar Internet (Internet Standard), oleh Badan Arsitektur Internet (Internet Architecture Board – IAB). Protokol-protokol Internet yang sering digunakan adalah seperti, IP, TCP, UDP, DNS, PPP, SLIP, ICMP, POP3, IMAP, SMTP, HTTP, HTTPS, SSH, Telnet, FTP, LDAP, dan SSL.

Beberapa layanan populer di Internet yang menggunakan protokol di atas, ialah email/surat elektronik, Usenet, Newsgroup, berbagi berkas (File Sharing), WWW (World Wide Web), Gopher, akses sesi (Session Access), WAIS, finger, IRC, MUD, dan MUSH. Di antara semua ini, email/surat elektronik dan World Wide Web lebih kerap digunakan, dan lebih banyak servis yang dibangun berdasarkannya, seperti milis (Mailing List) dan Weblog. Internet memungkinkan adanya servis terkini (Real-time service), seperti web radio, dan webcast, yang dapat diakses di seluruh dunia. Selain itu melalui Internet dimungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung antara dua pengguna atau lebih melalui program pengirim pesan instan seperti Camfrog, Pidgin (Gaim), Trilian, Kopete, Yahoo! Messenger, MSN Messenger dan Windows Live Messenger.

Beberapa servis Internet populer yang berdasarkan sistem tertutup (Proprietary System), adalah seperti IRC, ICQ, AIM, CDDB, dan Gnutella.

[sunting] Budaya Internet

Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya Internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses Internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrem.

Perkembangan Internet juga telah memengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce.

Terkait dengan pemerintahan, Internet juga memicu tumbuhnya transparansi pelaksanaan pemerintahan melalui e-government seperti di kabupaten Sragen yang mana ternyata berhasil memberikan peningkatan pemasukan daerah dengan memanfaatkan Internet untuk transparansi pengelolaan dana masyarakat dan pemangkasan jalur birokrasi, sehingga warga di daerah terebut sangat di untungkan demikian para pegawai negeri sipil dapat pula di tingkatkan kesejahterannya karena pemasukan daerah meningkat tajam.

[sunting] Tata tertib Internet

Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah netiket.

Untuk di Indonesia selain tata tertib sosial di Internet juga diberlakukan peraturan (UU ITE).

[sunting] Isu moral dan undang-undang

Terdapat kebimbangan masyarakat tentang Internet yang berpuncak pada beberapa bahan kontroversi di dalamnya. Pelanggaran hak cipta, pornografi, pencurian identitas, dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga. Hingga tahun 2007, Indonesia masih belum memiliki Cyberlaw, padahal draft akademis RUU Cyberlaw sudah dibahas sejak tahun 2000 oleh Ditjen Postel dan Deperindag. UU yang masih ada kaitannya dengan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah UU Telekomunikasi tahun 1999.

Internet juga disalahkan oleh sebagian orang karena dianggap menjadi sebab kematian. Brandon Vedas meninggal dunia akibat pemakaian narkotik yang melampaui batas dengan semangat dari teman-teman chatting IRCnya. Shawn Woolley bunuh diri karena ketagihan dengan permainan online, Everquest. Brandes ditikam bunuh, dan dimakan oleh Armin Meiwes setelah menjawab iklan dalam Internet.

[sunting] Akses Internet

Anak-anak sedang menggunakan komputer untuk mengakses Internet.

Negara dengan akses Internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar – Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses Internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC sudah cukup tinggi dengan didukungnya Internet murah dan netbook murah, hanya saja di Indonesia operator kurang fair dalam menentukan harga dan bahkan ada salah satu operator yang sengaja membuat “perangkap jebakan” agar pengguna Internet tersebut membayar lebih mahal. Lainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet Access seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses Internet adalah di kampus dan di kantor.

Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga dapat mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pengaturan GPRS pada ponsel tergantung dari operator yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobyte) yang diunduh.

[sunting] Penggunaan Internet di tempat umum

Internet juga semakin banyak digunakan di tempat umum. Beberapa tempat umum yang menyediakan layanan Internet termasuk perpustakaan, dan Internet cafe/warnet (juga disebut Cyber Cafe). Terdapat juga tempat awam yang menyediakan pusat akses Internet, seperti Internet Kiosk, Public access Terminal, dan Telepon web.

Terdapat juga toko-toko yang menyediakan akses wi-fi, seperti Wifi-cafe. Pengguna hanya perlu membawa laptop (notebook), atau PDA, yang mempunyai kemampuan wifi untuk mendapatkan akses Internet.

[sunting] Tokoh-tokoh Internet

[sunting] Lihat pula

[sunting] Referensi

  • (Inggris) Internet Wikipedia Bahasa Inggris

Perpustakaan dan Kearsipan:BIMBINGAN TEKNIS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

Posted: 21 Sep 2011 06:24 PM PDT

Kam, 03/31/2011 – 07:21 — admin

Dalam rangka penataan perpustakaan dan kearsipan,  Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga ( Disdikpora ) Provinsi Bali mengadakan Bimbingan Teknis ( Bimtek ) langsung ke lapangan.  Bimtek dilaksanakan oleh pejabat Fungsional Pustakawan dan Arsiparis. Sasaran Bimtek adalah petugas yang ditugasi mengelola  perpustakaan dan kearsipan di masing – masing sekolah, antara lain; Sekolah RSBI Kabupaten Bangli dan klungkung serta SLB. se Bali.

Seperti dijelaskan oleh Dra. Ni Ketut Sulasmi selaku pejabat Fungsional Pustakawan saat memberi Bimtek di SLBN  Singaraja, tanggal 30 Maret 2011,  Setiap koleksi bahan informasi yang berada dalam perpustakaan pusat informasi atau pusat dokumentasi, perlu diorganisir menurut cara yang sistematis. Dengan begitu, jika diperlukan mudah dicari dan ditemukan. Terkait dengan kearsipan, Nyoman Rai Sawitri, SH. selaku pejabat Funsional Arsiparis menjelaskan, Arsip merupakan sumber informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, memiliki fungsi penting bagi proses penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai kesatuan proses yang konsisten dan berkelanjutan. Ditambahkan, dari melihat tata kearsipan yang sesuai dengan petunjuk teknisnya ( Kep.Mendagri Nomor 39 tahun 2005 dan Pergub Bali Nomor 42 tahun 2006 ), akan diketahui volume kegiatan di masing – masing kantor.
Kepala SLBN Singaraja, A.A. Gde Alit Paramarta, S.Pd, menyambut baik Bimtek tersebut, dan berharap Bimtek seperti ini bisa berkelanjutan atau koordinasi terkait Perpustakaan dan Kearsipan berjalan dengan baik. Hal yang sama juga diharapkan oleh sekolah – sekolah lainnya yang menjadi binaan langsung Disdikpora Provinsi Bali.  PH//Man Pugra

Psikologi:metode dan sejarah psikologi

Posted: 21 Sep 2011 06:19 PM PDT

Sejarah Psikologi

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.Psikologi sendiri sebenarnya telah dikenal sejak jaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup ( levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala – gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu tiap – tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.[2] Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika. [3]

[sunting] Metode Psikologi

Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :

  1. Metodologi Eksperimental
    Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen.[4] Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang – orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif[2]
  2. Observasi Ilmiah
    Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
  3. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
    Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui "jiwa" orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.[4] Dalam metode ini orang menguraikan tentang keadaaa, sikap – sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan [2]. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif [2].
  4. Wawancara
    Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan angket [2] yaitu:
    1. Pada interview apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
    2. interviwer(penanya) dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
    3. Terdapat interaksi langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang baik saat proses interview dilakukan.
  5. Angket
    Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
  6. Pemeriksaan Psikologi
    Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.[4]
  7. Metode Analisis Karya
    Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar – gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang [2].
  8. Metode Statistik
    Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat [2].

[sunting] Metode Psikologi Perkembangan

Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan. [5] Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan. [5]

[sunting] Psikologi kontemporer

Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:

Psikologi Fakultas 
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa 'fakultas' yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
Psikologi Asosiasi 
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.

[sunting] Psikologi sebagai ilmu pengetahuan

Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia.

Laboratorium Wundt

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.

Berdirinya Aliran Psikoanalisa

Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

[sunting] Fungsi psikologi sebagai ilmu

Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:

  • Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
  • Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
  • Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

[sunting] Pendekatan perilaku

Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.

[sunting] Pendekatan kognitif

Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

[sunting] Pendekatan psikoanalisa

pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud

Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

[sunting] Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

[sunting] Kajian psikologi

Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:

1. Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut

2. Psikologi sosial

Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :

3. Psikologi kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

4. Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

[sunting] Wilayah terapan psikologi

Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.

1. Psikologi sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak

2. Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya

3. Psikologi kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error)

4. Psikologi klinis

Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

[sunting] Kritik Psikologi

Berdasarkan pengertian di atas kita diharuskan mengetahui perbedaan budaya kita dengan budaya pada saat psikologi muncul sebagai ilmu pengetahuan. Apakah kajian ilmu tersebut sesuai dengan kebudayaan kita ataukah ada berbedaan di dalamnya. Misalkan, ketika kita adalah suku pedalaman yang masih menggunakan cara berburu dalam kehidupan sehari-hari maka berburu bisa menjadi tolak ukur kecerdasan kita sebagai masyarakat pedalaman, bukan dilihat dari bagaimana kecerdasan itu diukur dari bisa dan tidaknya kita menghitung matematika, menjawab soal-soal ujian, menjawab serangkaian tes kecerdasan dan lain-lain. Kesesuaian teori psikologi dengan kebudayaan kita itulah yang benar-benar harus kita pahami, sehingga teori-teori tersebut adalah teori yang benar-benar relevan dengan kebudayaan dan diri kita sebagai manusia.[

Geologi : Survei Magnetotelurik Daerah Panas Bumi Danau Ranau Lampung – Sumatera Selatan

Posted: 21 Sep 2011 05:58 PM PDT

SURVEI MAGNETOTELURIK DAERAH PANAS BUMI DANAU RANAU
LAMPUNG – SUMATERA SELATAN

Asep Sugianto, Muhammad Kholid, dan Edi Suhanto
Kelompok Program Penelitian Bawah Permukaan

SARI


Daerah panas bumi Danau Ranau berada pada perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan, secara administrasi masuk kedalam Kabupaten Lampung, Lampung dan Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan. Gejala panas bumi di daerah ini ditunjukkan dengan munculnya mata air panas di sebelah tenggara Danau Ranau atau di sebelah barat dan utara kaki Gunung Seminung. Pada tahun 2009, telah dilakukan survei magnetotelurik (MT) di daerah ini dengan tujuan untuk mengetahui keadaan bawah permukaan dan lebih menegaskan keprospekan (letak, delineasi, dan kedalaman) dari sistem panas bumi di daerah ini.

Pengukuran MT dilakukan pada 35 titik ukur yang tersebar membentuk 6 lintasan dengan jarak antar titik ukur sekitar 1000 meter. Hasil dari pengukuran MT memperlihatkan bahwa daerah prospek panas bumi Danau Ranau berada di sebelah utara dan barat laut Gunung Seminung dengan luas sekitar 24 km2 yang ditunjukkan oleh sebaran tahanan jenis semu rendah. Batuan penudung dari sitem panas bumi di daerah ini ditunjukkan oleh tahanan jenis rendah <20 Ohm-m yang berada pada kedalaman antara 200 – 800 meter dengan ketebalan 500 – 1500 meter, sedangkan reservoirnya diperkirakan berada pada kedalaman di atas 1000 meter.

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.

statistik

Arsip Blog

document.onkeydown = function (e) { if(e.which == 17){ return false;
free counters
banner angingmammiri Link