A.Pendahuluan
Banyak pendapat yang meyakinkan bahwa melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) dapat meningkatkan kompetensi diri seseorang. Kegiatan diklat didesain sedemikian rupa yang mencakup materi pokok dan materi penunjang serta kegiatan praktek lapangan. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat pun cukup banyak jumlahnya, baik sebagai fasilitator, pendamping kelas, panitia penyelenggara, serta mungkin adanya penceramah tamu, dan peserta diklat itu sendiri. Waktu penyelenggaraan juga relatif lama (beberapa hari) yang dapat mencapai puluhan atau ratusan jam pelajaran
B.Pengertian
Kompetensi berasal dari bahasa inggris yang dikenal dengan istilah competency,competence,dan competent yang arti satu sama lainnya relatif sangat tipis. Competency merupakan kata benda dari competence yakni kecakapan. Competence selain berarti kecakapan dan kemampuan juga berarti wewenang. Juga dapat diartikan sebagai keadaan yang sesuai,memadai,atau cocok Dalam penggunaan dua kata itu sering rancu. Sedang competent sebagai kata sifat yang berarti cakap, mampu, dan tangkas.
R. Palan dalam bukunya "Competency Management-A Practicioner's Guide",terjemahan, (2007) mengungkapkan competency (kompetensi) merupakan deskripsi mengenai perilaku sementara competence (kecakapan) sebagai deskripsi tugas atau hasil pekerjaan. Uraian singkat berikut menjelaskan apa yang dimaksud dengan kompetensi dan jenisnya. Menurut Palan, kompetensi merujuk kepada karakteristik yang mendasari perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai,pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul (superior performer).
Dengan demikian kompetensi terdiri dari beberapa jenis karakteristik yang berbeda yang mendorong perilaku. Fondasi karakteristik ini terbukti dalam cara seseorang berperilaku di tempat kerja. Kompetensi adalah mengenai orang seperti apa dan apa yang dapat mereka lakukan. Bukan apa yang mungkin mereka lakukan.
C.Isi dan Pembahasan
Ada 3 macam teori perencanaan dalam pelatihan berbasis kompetensi :
1.Theory of Planning; menjelaskan prinsip-prinsip, prosedur dan langkah-langkah normatif yang seharusnya/sebaiknya dijalankan dalam proses perencanaan untuk menghasilkan outputs dan aoutcomes yang efektif.
2.Theory in Planning; merupakan teori substantif dari berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan bidang perencanaan.
3.Theory for Planning; menjelaskan prinsip-prinsip etika, nilai dan moral yang menjadi pertimbangan bagi perencana di dalam menjalankan peranannya.
Melalui kegiatan diklat peserta diarahkan untuk mengerti, memahami dan selanjutnya dapat melaksnakan dengan benar suatu pekerjaan berdasarkan ilmu pengetahuan. Untuk dapat mengerti Edward de Bono (1987 : 15-32) menyatakan ada lima cara, yaitu:
1.Deskripsi sederhana; artinya secara sederhana memberikan penjelasan tentang sesuatu yang terjadi/dilihat.
2.Kata-kata bubur; maksudnya memberi gagasan yang belum berbetuk secara pasti, namun membuat orang bereaksi dengan cara yang riil.
3.Beri dia nama; setelah diberi nama/menentukan secara tepat, maka selanjutnya dapat mengetahui apa yang akan dilakukan.
4.Cara kerjanya; dalam upaya mengerti cara kerja sesuatu kita berusaha menemukan sebab untuk akibat yang diamati.
5.Rincian lengkap; artinya memberikan penjelasan-penjelasan secara rinci.
Dicontohkannya dari lima cara tersebut misalnya : Sebuah mobil meluncur di jalan raya dan ada orang yang duduk di dalamnya (deskripsi sederhana); ada suatu mekanisme yang membuat mobil bergerak dengan sendirinya (kata-kata bubur); mobil itu digerakkan dengan bensin (beri dia nama); energi yang diberikan oleh gas yang memuai di dalam mesin diteruskan ke roda dan memutar roda, sehingga mendorong mobil maju (cara kerjanya), dan bensin yang dibawa di dalam tangki yang dapat diisi kembali diponpa melalui sebuah saluran pengumpan ke kabulator dan disini bensin itu dicampur dengan udara yang diisap melalui pipa semprot yang halus, yang selanjutnya dapat menggerakkan mesin (rincian lengkap).
Dari pendapat tersebut diatas, bahwa untuk dapat mengerti dalam arti paham terhadap sesuatu, maka rangsangan yang timbul selanjutnya perlu persepsi diri, diidentifikasi secara tepat untuk ditetapkan secara pasti, dan selajutnya dianalisis bagaimana kerjanya, apa sebab dan akibatnya, sehingga orang dapat mengerti/memahami benar terhadap obyek rangsangan yang terjadi untuk direspon secara benar.
Kelebihan yang diperoleh dalam pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi :
a.Peserta dapat meningkatkan diri baik kognitif, keterampilan , dan afektifnya.
b.Secara teoritis peserta dapat menambah ilmu, baik ilmu-ilmu materi pokok maupun ilmu-ilmu materi penunjang.
c.Peserta dapat memperoleh pengalaman dalam praktek lapangan.
d.Peserta dapat saling bertukar pendapat dan pengalaman dalam diskusi kelompok, berpikir secara terbuka dan cerdas untuk menyampaikan ide-idenya.
d.Kesimpulan dan Penutup
Pendidikan dan pelatihan (diklat) merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam mengembangkan atau meningkatkan kompetensi seseorang. Melalui diklat individu ditingkatkan kompetensinya baik kemampuan kognitif (cognitive), keterampilan-keterampilan (skills), dan pemahaman nilai dan norma (affective) yang terkait dengan penerapan hasil diklat. Dengan demikian upaya diklat diarahkan untuk meningkatkan kompetensi seseorang secara komprehensif menuju individu yang paripurna, untuk lebih mampu melaksanakan peranannya.

Daftar Pustaka
Mangkuprawira, Sjafri. 2008. http://re-searchengines.com/0306hidayat.html
Diakses Jum'at 24 Oktober 2008
Depsos. 2008. http://www.depsos.go.id/modules.php?name=News&file=print&sid=423
Diakses Jum'at 24 Oktober 2008

Curriculum organization consists of several forms, each having its own characteristics. Split-Split Subject (Isolated Subjects)
The curriculum consists of a number of subjects fragmentary, such as: History of Science, Indonesian and so forth.  Each subject submitted its own without any relation with other subjects.  Each is given a certain time, does not consider the interests, needs and ability of students, all the material given the same.
Subjects – Subjects correlated (Correlated)
The correlation held as an effort to reduce the weaknesses due to the separation of subject matters.  The procedure adopted is to deliver the items to correlate with each other in order to facilitate students’ understanding of these lessons.  For example, in Earth Science History and lesson each given in different times, but the content of the materials associated with the same thing, or to centers of interest.  Another way, is on time teach History teacher with a particular topic, be correlated with specific problems in Earth Science subjects.
Field of study (Field Broad)
Several similar subjects and have the same characteristics correlated or functioned in a field of teaching for example, the field of language study, including reading, telling stories, making up a conversation and so forth.  Similarly, other subjects, such as Social Studies, Science, Math and others.  One of the subjects can be “core subject”, while other subjects correlated with those cast.
Programs Centered on Children.

This program is a new orientation, where curriculum is concerned with the activities of participants learner, not on the subject.  Teachers set up a program that includes activities that present the lives of children, for example: excursions and stories.  By way of enriching and extending the various activities, learners can acquire knowledge and skills.  Other ways to meleaksanakan this curriculum is, teaching starts from the group of students who learn, kemudaian teachers with students from preparing a program for them.  The students will gain experience through this program.
Core Program
Core means the central core.  Core Program is a core program in the form of a unit or a problem.  That problem is taken from a particular subject, such fields of study IPS.  Several other subjects are given through learning activities in an effort to solve the problem.  Courses are not supplied separately.  Usually the program that has been suggested that these experiences will be gained by students in the outline based on the suggested experiences, teachers and students choose, plan and develop a working unit in accordance with the interests and needs of students’ abilities.
Eclectic Program
Eclectic Program is a program that find a balance between organization-centered curriculum subjects and learner-centered.  The trick is to choose the elements that are considered good at both types of organization, then the elements were integrated into one program.  The program is in accordance with the interests, needs and maturity of the learners.  The scope and sequence of learning materials have been determined before, and then the details done by teachers and students.  Most of the time used for direct teaching, such as teaching skills, and some other time provided for the work unit.  This program also provides an opportunity to work creatively, develop an appreciation and understanding.  The division of time is adjusted with the activities to achieve goals.  The curriculum is flexible.
Evaluation
Evaluation is a component of the curriculum, because the curriculum is to guide the implementation of teaching and learning.  With the evaluation can be obtained peyelenggaraan accurate information about learning and student success.  Based on that information to make decisions about curriculum itself, learning difficulties and efforts guidance needs to be done.  The aspects that need to be assessed starting point of the aspects of goals to be achieved both objectives of the curriculum, learning goals and objectives of student learning.  Every aspect of stems assessed on what skills are going to be developed, while every ability that contain elements of knowledge, skills and attitudes along with value.  Determination which assessed aspects referring to the success criteria defined in the curriculum.
Types of assessments conducted on the purpose of the assessment tergantunga tersebuit for example, Formative assessment is intended to determine student progress and in an effort to make the necessary repairs.  In contrast to the mean rating summatif assess student progress after one semester or within a certain period, in order to know the students’ overall development.  There are several requirements that must be met by an assessment instrument, is the validity, reliability, objectivity, practicality and distinction.
Besides, it should be noted that:
Assessment should be objective
Conducted under the responsibility of the teacher group
The detailed plans related to the implementation of curriculum
In accordance with the objectives and curriculum materials
Using measuring devices that are reliable and easy to implement and gives accurate results.
Principles of curriculum development
The principles of curriculum development as follows:
In goal-oriented
Curriculum development aimed at achieving a particular goal, the starting point of national education goals.  Curriculum objectives are the elaboration and efforts to achieve education goals and a specific unit.  The purpose of the curriculum contains aspects of knowledge, skills, attitudes and values further yan foster behavior change in learners which covers three aspects.  And related to aspects contained within the national education goals.
Principle of Relevance (Conformity)
Developing a curriculum that includes objectives, content and delivery must be relevant (appropriate) to the needs and circumstances of society.  Level of development and needs of students., And in harmony with science and technology developments.