Home >Unlabelled > MataKuliah.info
MataKuliah.info
Posted on Kamis, 24 November 2011 by Alamsyah Saputra Agung
MataKuliah.info |
geologi : Penjelasan Ustad Gempa, Danny Hilman Tentang Gempa Selat Sunda Posted: 24 Nov 2011 03:08 AM PST Sebagai ahli gempa, Danny Hilman yang memperoleh gelar Doktor di bidang kegempaan dai Caltech University, memberikan penjelasan seputar berita ancaman Gempa Selat Sunda.
Penjelasan beliau dituangkan dalam diskusi diantara ahli kebumian di IAGI-net (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) sebagai berikut:
Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya kesana-kemari yah? Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal prasangka pasti terlihat buruk. Mari kita lebih positif menanggapinya. Saya akan bahas substansi issue-nya saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini: 1. Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas magnitude 8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)?
Besar "moment magnitude" (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5 ( Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u = 3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement (asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm. Kalo dihitung maka hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004). Apabila kita asumsikan "locking" selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya= 500*6*0.5 = 1500 cm, dan hitungan Mw = 9.0. Apabila locking-nya 25%, Mw-nya = 8.7 (atau populer disebut 8.7 SR). Catatan: HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau "ahli kebumian kita" yang katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7 ini. Masa iya engga ngerti materi kuliah "earthquake geology 101"
2. Pernah terjadi gempa besar megathrust > 8SR di wilayah Jakarta di masa lalu?Jawaban: TIDAK TAHU. Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan berapa magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah Selat Sunda), 1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust, Patahan Sumatra, atau patahan lainnya yang belum diketahui). Data pre-historis gempa (paleoseismologi) tidak ada karena belum ada penelitiannya. 3. Apakah isyu gempa 8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu baru?Jawaban: Sama sekali tidak. Sering saya lemparkan di berbagai seminar sejak 5 tahun terakhir. Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya presentasikan pada seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon bahwa hal ini sangat perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan menghubungi saya untuk mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar sampai sekarang. Baru-baru ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3 Tektonik Geodesi di Jepang yang coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen Sunda ini berdasarkan data pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5 SR. Analisa ini tentu masih sangat prelimineray karena data yang tersedia masih terlalu sedikit sehingga ibaratnya dia mencoba menerka-nerka "binatang apa" dengan hanya meraba-raba pantatnya J 4. Apakah benar sudah banyak pemetaan dan penelitian sumber dan potensi gempa di Indonesia (termasuk di Selat Sunda)?Jawaban: Saya kira rekan-rekan IAGI-net sudah sangat mahfum bahwa penelitian ini masih sangat sedikit. Ahli/penelitinya-pun sangat langka. Silahkan sebut siapa saja ahli geologi/seismologi atau instansi yang benar-benar meneliti dengan serius sumber-sumber gempa dan efeknya dan mempublikasikan hasilnya, khususnya untuk Selat Sunda. 5. Apakah Jakarta siap apabila ada goncangan gempa besar? Apa yang akan terjadi kalau benar-benar terjadi?
Jakarta adalah wilayah yang sangat padat populasi dan sangat padat investasi. Selain itu juga punya banyak instalasi vital. Contoh, misalnya saja apabila terjadi gempa besar kemudian Pusat Cyber Nasional di Jakarta tiba-tiba mati sistemnya selama beberapa jam saja…. silahkan analisa apa yang terjadi. Ini masalah "national survival"
6. Berapa sih besar goncangan di jakarta kalo ada gempa megathrust 8.7 SR di Selat Sunda?Bagaimana kalau dibandingkan dengan Peta Zonasi Gempa baru yang dibuat oleh Tim 9 dan dirilis resmi oleh pemerintah (khususnya Dept PU) pada bulan Agustus 2010? Jawabannya: Jarak dari sumber k Jakarta adalah sekitar 170 km. Dengan memakai rumus empiris "attenuation gempa" untuk zona subduksi (Young et al 1997) maka besar peak ground acceleration (PGA) adalah 0.16g, Menurut peta zonasi gempa Indonesia yang baru (memakai metoda Probabilistic Seismic Analysis) besar potensi goncangan gempa di Jakarta adalah sebesar 0.15 – 0.25g (untuk return period 500 tahun) atau sebesar 0.3-0.4 g (untuk return period 2500 tahunan). Nilai percepatan gempa ini masih untuk di "batuan dasar", jadi belum dikalikan faktor amplifikasi karena kondisi geologi dekat permukaan (bisa berlipat nilainya). Sebagai gambaran 0.25-0.3g adalah kira-kira setara dengan MMI VIII (kurang lebih seperti goncangan gempa September 2009 di padang lah). JADI, sebenarnya PETA ZONASI GEMPA INONESIA yang resmi sebenarnya LEBIH SERAM dari isyu 8.7 SR di Selat Sunda. Apakah Peta Zonasi Gempa ini sudah cukup dimengerti masyarakat dan mendapat perhatian? …. 7. Apakah gempa bisa diprediksi?Jawaban: Hal ini selalu saja dikacaukan, baik oleh media bahkan juga oleh teman-teman ahli kebumian/geologi sekalipun. Seperti yang diuraikan di atas, lokasi dan potensi (besar), juga status serta efeknya dapat diprediksi oleh ahli gempa (apabila sudah dilakukan penelitian yang cukup). Perihal kapan terjadinya, umumnya hanya bisa dikatakan "seberapa besar probabilitas kemungkinan terjadinya di masa datang". Sebagai ilustrasi, apabila gempa dianalogikan sebagai penyakit tumor ganas, maka sudah seharusnya para dokter ahli bisa mendeteksi apakah ada tumor di tubuh pasien-nya, dimana, berapa besar, dan sudah stadium berapa. Demikian halnya dengan gempa, ahli gempa harus bisa memperkirakan dimana, berapa besar, dan statusnya pada siklus gempanya di mana (di awal, tengah, akhir). Tapi apakah para dokter itu bisa menjawab pertanyaan berapa bulan lagi atau hari lagi pasien itu akan mati? (kalau dianggap tidak bisa sembuh). Hal ini sama saja dengan bertanya pada ahli gempa "kapan gempa akan terjadi"? Pertanyaan tentang potensi sumber gempa dan kapan gempa datang adalah dua hal yang berbeda (metoda dan teknik penelitiannya berbeda). Catatan pinggir: Mitigasi bencana gempa kira-kira sama dengan mitigasi kematian…Makanya saya suka diledek sebagai Ustad Gempa oleh teman-teman J Demikian, mudah-mudahan bisa menjadi bahan renungan yang bermanfaat, sehingga kita sebagai ahli geologi bisa lebih menyikapi isyu gempa dengan lebih arif tidak malah kena terpancing berita-berita burung yang seringkali menambah-nambahkan isyu potensi gempa menjadi ramalan gempa yang akan terjadi (misalnya tgl sekian) sehingga bukannya ikut meluruskan berita tapi malah ikut-ikutan panik atau berang-berang … |
teknologi informasi:PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Posted: 23 Nov 2011 03:06 PM PST Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang · Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran. Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/ RightHandRule/RightHandRule.html |
You are subscribed to email updates from MataKuliah.info To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Top Tabs
DAFTAR ASKEP
- ASKEP AMPUTASI (1)
- ASKEP APPENDICITIS (1)
- ASKEP DIABETES MELLITUS (1)
- ASKEP ENDOKARDITIS (1)
- ASKEP ENSEFALITIS (1)
- ASKEP MENINGITIS (1)
- ASKEP PNEUMIONIA (1)
- ASKEP SINDROM NEFROTIK (1)
- ASKEP THYPOID (1)
- Blogger Nusantara Blogpreneur Indonesia (1)
- ciclogaia.org (1)